Monday, September 12, 2011

Apple Sweet

"Ahra ! Where is my red tie ?! I can't find it ! Faster I'm late !" Teriak Siwon dari dalam kamarnya.


Ahra mendengus dan meniup poninya hingga naik keatas.

"Ahra !" Teriak Siwon sekali lagi.

"Ne, tunggu sebentar Siwon-ssi !" Sahutnya lalu meninggalkan dapur dengan kesal dan berlari menuju kamar Siwon.

Ahra menatap Siwon dengan kesal yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya. Ahra segera mencarikan dasi merahnya dilemari. Dan Ahra benar-benar kesal ketika melihat dasi merah yang Siwon cari berada didalam laci tempat biasa ia meletakan seluruh dasinya.

"Hei, kau Choi Siwon." Panggilnya lalu melempar dasi itu dan mengenai wajah Siwon

"Hei ! Kau ! Dasar pembantu kurang ajar !" Teriak Siwon kesal.

"Kau ini benar-benar tidak punya mata ya Siwon ? Kau bilang kau tidak bisa menemukan dimana dasimu. Tapi jelas-jelas dasimu itu berada didalam laci tempat biasa kau menyimpan semua dasimu." Omel Ahra sementara Siwon sibuk memasang dasinya.

"Benarkah ? Kenapa aku tidak melihatnya ?" Kata Siwon pura-pura bodoh dan membuat Ahra bertambah kesal karena kelakuan si lelaki kurang ajar ini.

Ahra berbalik dan hendak keluar kamar Siwon untuk kembali melanjutkan aktifitasnya yaitu memasak makanan untuk Siwon. Ahra menatap wortel yang sedang ia potong dengan frustasi. Ia benar-benar tidak kuat dengan ini semua. Sampai kapan ia akan terus bekerja dengan Siwon. Ini benar-benar menyebalkan.

Ahrania Yagami adalah seorang mahasiswa asal seorang mahasiswi asal Indonesia yang menuntut ilmu di Korea. Ibunya adalah orang Indonesia sementara ayahnya adalah orang Jepang. Itulah mengapa nama belakang Ahra adalah Yagami.

Ahra mendapat beasiswa disalah satu universitas di Seoul. Seoul National University, adalah tempat dimana ia menuntut ilmu sekarang. Seoul National University adalah salah satu universitas terbaik di Seoul, Korea dan Asia. Ahra cukup beruntung mendapat beasiswa dan berkesempatan menuntut ilmu disini. Disini ia mengambil jurusan sastra inggris. Karena cita-citanya adalah menjadi seorang penulis.

Baru satu tahun Ahra tinggal di Seoul ia bertemu dengan Choi Siwon. Siapa yang tidak kenal dengan Choi Siwon, seorang model dan aktor yang saat ini sedang dipuja-puja oleh kaum hawa diseluruh asia bahkan dunia.

Ahra bekerja pada Siwon sebagai managernya. Hm...sepertinya Ahra bukan seorang manager dima Siwon. Tapi seorang babu. Kau tahu babu ? Pembantu. Kalau saja Ahra tidak butuh uang untuk membiayai hidupnya di Seoul, ia tidak akan sudi menjadi managernya. Ahra sama sekali tidak mau menyusahkan ayah dan ibunya yang hanya berprofesi sebagai guru.

"Ahra ! Dimana sarapanku ?!" Teriak Siwon lagi dari ruang makan.

Orang ini benar-benar membuat Ahra frustasi. "Iya, tunggu sebentar." Ahra cepat-cepat membawa makanan yang baru saja ia masak.

"Apa ini ?" Tanya Siwon sambil menatap kearah masakan yang Ahra buat.

"Makan saja dan tidak usah banyak protes. Aku sibuk." Kata Ahra lalu kembali masuk kedapur untuk menuntaskan pekerjaannya.

Setelah selesai membersihkan dapur Ahra kembali ke apartemennya dan bersiap pergi kuliah. Sesampainya di kampus, ia langsung menghadiri kelas pertamanya. Kemudian ponselnya tiba-tiba bergetar. Ada sebuah pesan masuk.

From : Mr. Shincan

Ahra, cepat datang kelokasi syutingku dan bawakan aku pakaian. Sekarang !

PS : ganti nama kontakku di ponselmu. Namaku Choi Siwon, bukan Mr. Shincan. Arasso !

"Aish, orang ini benar-benar." Gerutu Ahra lalu memasukan ponselnya kedalam kantung cardigan dengan kesal. "Untuk apa dia menyuruhku mengganti namanya didaftar kontakku. Itu kan hak ku."

Ponselnya kembali berdering. Kali ini Siwon menelpon. Ahra mengeram dengan kesal dan mereject telepon dari Siwon. Tapi kemudian Siwon menelponku lagi. Dengan kesal Ahra mengangkat teleponnya dan menunduk kebawah meja.

"Hei ! Apa-apa an kau ini ? Aku ini sedang ada kuliah tahu ?" Desisnya pelan sambil sesekali melirik kearah dosen yang sedang mengajar hari itu.

"Kenapa kau tidak menjawab teleponku ?" Omel Siwon.

"Sudah kubilang aku sedang ada kuliah. Aku akan mengantar bajumu nanti."

"Aish, aku butuh baju itu sekarang. Cepat antarkan baju itu !" Perintahnya dengan berteriak.

"Arasso !" Kata Ahra berteriak membuat seluruh isi kelas menatap kearahnya. Ahra menutup ponselnya sementara dosen itu mulai memarahi Ahra dan menyuruhnya untuk keluar kelas.

"Awas kau nanti Choi Siwon !!!!"

__________

Dengan kesal Ahra pergi menuju apartemen Siwon. Ia membuka pintu apartemen Siwon dengan menggunakan kunci cadangan. Cepat-cepat ia mengambil pakaian Siwon dan pergi ke lokasi syuting.

Sesampainya disana ia langsung pergi menghampiri Siwon yang sedang beristirahat sambil membaca script.

Ahra menyodorkan baju itu kepada Siwon. "Ini bajumu."

Siwon mengangkat kepalanya. "Tidak usah, kau terlambat. Aku sudah tidak membutuhkan baju itu lagi. Syutingnya sudah selesai."

"Mwo ?" Ahra merasa sangat kesal. Cepat-cepat ia pergi untuk mengantarkan baju untuk Siwon, ternyata sia-sia.

Siwon bangkit dari tempat duduknya dan menarik tangan Ahra.

"Hei ! Kita mau kemana ?!" Teriak Ahra.

"Aku lapar. Ayo kita makan."

"Aish, jinja ! Aku tidak bisa. Aku harus kembali ke kampus. Bisa-bisa aku tidak lulus karena sering membolos." Ahra menarik tangannya dan berusaha melepaskan diri dari Siwon. Tapi tenaga Siwon terlampau besar. Jadi Ahra hanya terseret-seret.

Siwon membukakan pintu mobilnya dan menyuruh Ahra masuk. "Cepat masuk." Perintahnya.

"Sudah kubilang aku harus kembali ke kampus Siwon-ssi. Karena kau aku terancam tidak bisa lulus tahu !"

Siwon berdecak. "Soal itu mudah saja. Kau bisa lulus tanpa harus menghadiri kelas atau mengikuti ujian."

"Hei ! Apa kau bodoh. Bagaimana aku bisa lulus jika aku tidak menghadiri kelas dan tidak mengikuti ujian ?"

"Sudah jangan banyak bicara. Cepat masuk." Perintahnya lalu mendorong Ahra masuk lalu memasangkan sabuk pengaman ketubuh Ahra.

"Hei, Choi Siwon. Aku ini sembilan belas tahun. Dan aku bisa memasang sabuk pengamanku sendiri." Protes Ahra karena Siwon memperlakukannya seperti bayi.

Siwon hanya diam dan menutup pintu. Lalu ia masuk kedalam mobil dan duduk di kursi pengemudi. Siwon mengendarai mobilnya menuju sebuah restoran italia didekat lokasi syuting.

Siwon sibuk menatap kearah daftar menu. Sementara Ahra hanya menatap Siwon kesal sambil mengerucutkan bibirnya.

"Kau ingin makan apa ?" Tanya Siwon.

"Tidak, aku tidak ingin apapun. Aku tidak lapar."

"Tak boleh begitu. Kau harus makan. Bagaimana dengan pasta ?"

Ahra mendengus kesal dan memukul meja dengan pelan. "Sebaiknya kita pulang saja. Aku akan memasak untukmu. Aku harus kembali ke kampus sekarang."

"Aku tidak mau. Aku bosan dengan masakanmu. Lagi pula kau tidak bisa kembali ke kampus setelah ini. Ada yang ingin bertemu denganmu."

Alis Ahra bertaut. "Bertemu denganku ? Siapa ?"

"Nanti kau juga tahu. Baiklah kalau begitu kita pesan pasta saja dan fruit punch." Katanya pada seorang pelayan yang siap dengan buku catatannya dan langsung mencatatnya.

Setelah selesai makan, Siwon mengajak Ahra kesuatu tempat. Dan Ahra mengenal tempat itu. Itu adalah rumah keluarga besar Choi. Ahra pernah sekali datang kemari mengantarkan makanan untuk tuan dan nyonya Choi. Tapi, untuk apa Siwon mengajak Ahra kerumahnya ?

Ahra berjalan mengikuti Siwon dibelakang. Saat sampai didepan pintu, Siwon langsung membukakan pintu dan menyuruh Ahra masuk. Dan tiba-tiba saja Siwon meraih tangan Ahra dan menggenggamnya.

"Apa yang kau lakukan ?" Tanya Ahra bingung dan langsung melepaskan tangannya dari tangan Siwon.

"Sudah, ikuti saja aku. Dan jangan berisik." Siwon kembali mengenggam tangan Ahra. Kali ini ia memaksa Ahra untuk memeluk tangannya.

Ahra hanya mengikuti perintah Siwon dan berusaha sabar menghadapi namja sialan ini.

Ahra dan Siwon sampai diruang keluarga. Betapa terkejutnya Ahra ketika melihat Ayah dan Ibunya ada diruang keluarga itu dan sedang sibuk mengobrol dengan kedua orang tua Siwon.

"Ayah, Ibu ? Apa yang kalian lakukan disini ?" Tanya Ahra bingung.

"Ah, kau sudah datang Ahra." Kata Nyonya Choi.

"Annyeonghaseo, Nyonya dan Tuan Choi." Sapa Ahra dan membungkukan badannya sedikit.

"Ayo, cepat duduk ! Kita harus segera membicarakan pernikahan kalian." Ucap Tuan Choi membuat mata Ahra membelalak lebar.

"Apa ? Pernikahan ?!" Ahra kaget.

"Hm...permisi sebentar. Aku ingin berbicara dengan Ahra sebentar." Kata Siwon lalu menarik Ahra menuju taman belakang.

Setelah sampai Siwon menatap keselilingnya untuk memastikan tidak ada seorangpun yang mengikuti mereka.

"Hei ! Apa maksud perkataan Ayahmu tadi ? Pernikahan ? Siapa yang akan menikah ?" Sembur Ahra langsung.

"Tentu saja kita." Jawab Siwon enteng.

"Apa ? Kita ? Menikah ? In your dream Choi Siwon. Aku tidak akan pernah mau menikah denganmu. Walau kau adalah laki-laki terakhir didunia ini yang bisa kunikahi, aku tidak akan pernah."

"Memangnya kau pikir aku mau menikah denganmu ?"

"Lalu kenapa Ayahmu membicarakan soal pernikahan ?"

"Itulah sebabnya aku ingin berbicara denganmu Ahra. Ibuku terus saja mendesakku untuk menikah. Ia menjodohkanku dengan putri seorang temannya. Tapi aku menolak karena aku sama sekali tidak mencintainya. Lalu ibuku memberikanku dua pilihan, dijodohkan dan menikah dengan putri temannya, atau berusaha mencari calon istriku sendiri." Jelas Siwon.

"Lalu kenapa harus aku ? Bukannya sama saja jika kau menikahi gadis pilihan ibumu ?"

"Itu dia masalahnya. Gadis yang akan dijodohkan denganku itu adalah seorang..." Siwon berhenti.

"Seorang apa ?" Tanya Ahra penasaran.

"Dia itu seorang lesbian."

"APA ?! Maksudmu pecinta sesama jenis ?"

Siwon mengangguk. Wajahnya terlihat frustasi.

"Ya, ampun Siwon. Kau ini kasihan sekali. Tapi tega sekali ibumu mau menjodohkanmu dengan gadis seperti itu ?"

"Ibuku tidak tahu tentang hal itu."

"Lalu bagaimana kau tahu bahwa gadis itu adalah pecinta sesama jenis ?"

"Waktu itu aku memergokinya berciuman dengan seorang gadis amerika disalah satu club malam. Awalnya aku pikir itu hanya candaan. Tapi ternyata benar dia seorang lesbian."

Ahra diam sesaat. "Apa kau tidak memberitahu hal ini pada ibumu ?"

Siwon menggeleng. "Aku sangat menyayangi ibuku. Jika ia tahu tentang hal ini aku takut penyakit jantungnya kambuh."

"Tapi, bagaimana bisa orang tuaku tahu dan datang kemari ? Siapa yang memberitahu mereka ?"

"Aku yang menelepon mereka. Kudapatkan nomor telepon rumahmu di Jakarta dan menghubungi mereka."

Ahra menghembuskan napas frustasi. "Kau tahu Siwon, jika tidak ada hukum di dunia ini. Rasanya aku ingin sekali mencekik lehermu dan membunuhmu tahu ! Kau benar-benar membuatku gila."

"Maafkan aku Ahra. Tapi aku minta tolong padamu. Aku akan membayarmu atas ini. Dan aku takkan melakukan apapun padamu saat kita menikah nanti. Kumohon Ahra. Menikahlah denganku. Kau bebas untuk berhubungan dengan orang lain. Sekali lagi aku mohon kepadamu.". Siwon menatap Ahra memohon.

Ahra menundukan wajahnya dan mengangguk. "Oke. Tapi ingat janjimu, kau tidak akan melakukan apapun terhdapku dan kau akan membayarku."

Siwon tersenyum. "Ya, aku berjanji."

__________


Selesai kuliah Siwon menjemput Ahra ke kampus tanpa sepengetahuannya. Itu membuat seluruh isi kampus histeris karena melihat kehadiran Siwon.

“Ahra-ssi !” Teriak Siwon ketika melihat Ahra sedang berjalan dikoridor kampus.

Mata Ahra membelalak lebar ketika melihat Siwon. “Hei, apa yang kau lakukan disini ?” Tanyanya bingung.

“Ayo cepat ikut aku.” Siwon menarik tangan Ahra.

“Tapi kita mau kemana ?” Tanya Ahra lagi.

“Sudah ikut saja.”

Ahra hanya diam dan menuruti perkataan Siwon lalu pergi bersamanya menuju mobil. Siwon cepat-cepat mengendarai mobilnya keluar dari kampus Ahra.

“Tumben sekali kau menjemputku. Sebenarnya kita mau kemana ?” Tanya Ahra penasaran.

“Hari ini kita akan memilih gaun pengantin.”

“Gaun pengantin ? Apa harus sekarang ?”

Siwon menatap Ahra sebentar. “Apa kau lupa kalau pernikahan kita itu tinggal dua minggu lagi ?”

Ahra mengerucutkan bibirnya. “Jangan mengatakan ‘pernikaha kita’ lagi.”

“Kenapa ?”

Ahra menaikan baiknya. “Aku benci kata itu. Aaaahhh !!!” Teriak Ahra frustasi dan menutup wajahnya. “Aku benar-benar sudah gila menerima tawaran untuk menjadi istrimu Siwon.”

Siwon terkekeh. “Nikmati saja Ahra. Tak ada ruginya kau memiliki suami sepertiku. Aku ini tampan, sexy, kaya, dan terkenal. Apa yang kurang dariku ? Aku ini sempurna.”

“Diam kau !” Ucap Ahra ketus dan melempar tatapannya kejendela.

Ahra dan Siwon sampai disebuah tempat dimana mereka akan membeli gaun pengantin. Ahra merasa sedari tadi ada seseorang yang mengikutinya dan Siwon. Dan benar saja ia mendapati seorang paparazzi yang sedari tadi sibuk mengambil gambarnya bersama Siwon secara diam-diam.

“Siwon, sepertinya ada paparazzi yang mengikuti kita.” Kata Ahra sambil pura-pura menatap kebawah.

Siwon tersenyum miring lalu merangkul Ahra tiba-tiba. “Ayo, kita buat supaya para

paparazzi mendapat gambar yang bagus untuk dipasang diberbagai artikel diberbagai majalah sebagai pasangan baru yang romantis.”

“Cih, pasangan romantis ? Kau itu sama sekali tidak romantis tahu ! Ayo cepat masuk. Aku tidak mau paparazzi itu terus mengambil gambar kita berdua.” Ahra masuk kedalam butik itu duluan dan meninggalkan Siwon.

Didalam butik tersebut, Ahra langsung bertemu dengan seorang wanita bernama Nyonya Kim. Ahra berjalan mengikuti Nyonya Kim untuk memilih gaun pengantin. Sementara Siwon berjalan dibelakang Ahra.

Banyak sekali gaun-gaun cantik dan indah yang Ahra temukan di butik ini. Nyonya Kim lalu menunjuk sebuah gaun pengantin kepada Ahra dan menyuruhnya untuk mencoba gaun tersebut.

“Gaun yang cantik.” Pikir Ahra ketika gaun itu sudah melekat sempurna ditubuhnya.

Ahra tersenyum menatap dirinya dipantulan cermin.

“Kau suka ?” Tanya Siwon yang tiba-tiba saja muncul dibalik tirai.

Ahra memegang lengannya dan merasa tidak nyaman karena gaun yang ia pakai memperlihatkan bahu dan dadanya sedikit. Sementara Siwon terus menatapnya.

“Ya, aku suka.”

“Kalau begitu kita ambil yang itu.” Kata Siwon lalu pergi meninggalkan Ahra begitu saja.

Ahra kembali menatap dirinya di cermin. Wajahnya tersenyum, tapi kemudian berubah menjadi sedih.

Menikah adalah suatu hal yang selalu Ahra impi-impikan sejak kecil. Ia bermimpi akan mengenakan sebuah gaun yang indah dan menikah dengan lelaki yang ia cintai. Tapi sepertinya ia tidak bisa melakukan hal itu. Ia memang akan menikah, tapi bukan dengan lelaki yang ia cintai. Kemudia ia menatap gelang yang melingkar ditangannya. Sebuah gelang rantai dengan bandul kecil berbentuk apel yang dihiasi oleh mata-mata.

Ahra tersenyum dan mengingat seseorang yang memberikannya gelang itu. Dia adalah Mr. Apple, teman laki-laki semasa kecil Ahra saat ia pernah tinggal di Tokyo dulu. Ahra menyebutnya dengan sebutan Mr. Apple karena teman laki-laki semasa kecilnya itu selalu membawakannya sebuah Mr. Apple ketika ia pergi menemui Ahra saat ia merasa sedih. Mr. Apple adalah cinta pertama Ahra, dan ia selalu berharap bahwa ia akan menikahi anak laki-laki yang ia bernama Mr. Apple itu.

Sampai saat ini Ahra tidak mengetahui siapa nama sebenarnya Mr. Apple itu. Ia hanya berteman dengan Mr. Apple itu selama lima bulan. Setelah itu Mr. Apple pergi dan memberikannya gelang ini sebagai kenang-kenangan.

Setelah selesai membeli gaun pengantin, Siwon mengajak Ahra untuk makan siang. Tapi kemudian Ahra menyuruh Siwon untuk memberhentikan mobilnya ketika ia melihat ada sebuah festival yang diadakan disudut kota.

“Ayo kita turun !” Ajak Ahra.

“Kau mau apa ?” Tanya Siwon bingung.

“Ayo kita pergi ke festival itu. Ayo cepat !” Kata Ahra bersemangat sambil menarik-narik tangan Siwon.

“Hei, mana bisa begitu. Kau lupa bahwa aku ini adalah seorang model dan aktor terkenal ? Bisa terjadi keributan jika aku berjalan ditempat umum seperti itu.”

“Hm...benar juga,” ucap Ahra lalu berpikir. Ia membuka dasbhor mobil Siwon dan mengambil sebuah kacamata berukuran besar dan topi berwarna hitam. Ia memakaikan kacamata dan topi itu ke Siwon. “Nah, dengan begitu kau sama sekali tidak akan dikenali. Ayo turun !”

Siwon akhirnya menyerah dan ikut turun. “Hei, Ahra ! Tunggu aku !” Teriaknya meliat Ahra berlari dengan semangat masuk kedalam festival itu.

Ahra mengunjungi sebuah stan yang menjual berbagai macam aksesoris. Lalu ia terkejut karena ada sebuah stan yang menjual berbagai macam barang dari Indonesia. Ia kemudian melihat sebuah kemeja batik dan langsung mencocokannya kebadan Siwon.

“Apa ini ?” Tanya Siwon bingung.

“Ini namanya batik. Salah satu kebudayaan milik orang Indonesia. Apa kau tidak tahu ?”

“Ah, batik. Ya, aku tahu. Waktu itu aku pernah menjadi model dalam sebuah pagelaran pertukaran budaya.”

“Permisi, berapa harga batik ini ?” Tanya Ahra dengan menggunakan bahasa Indonesia. Karena kebetulan pemiliknya adalah orang Indonesia.

Ahra membeli kemeja batik itu dan memberikannya kepada Siwon. “Ini untukmu.”

“Untukku ?” Tanya Siwon lagi.

Ahra menganguk. “Walau murah tapi kuharap kau suka.”

Siwon tersenyum. “Terima kasih.”

Ahra ikut tersenyum dan mulai berjalan untuk melihat stan-stan lain. Ia berhenti disebuah stan yang menjual buah-buahan. Ahra mengambil sebuah apel berwarna merah lalu menciumnya untuk menghirup aroma apel yang sangat ia sukai. Setelah itu ia membeli beberapa apel untuk dirinya.

Ahra mengambil sebuah apel dari dalam kantong plastik lalu mencium apel tersebut.

“Apa yang sedang kau lakukan ?” Tanya Siwon heran karena melihat kelakuan Ahra sambil membetulkan kacamata yang ia gunakan.

“Menghirup aroma apel.”

“Memangnya bisa tercium ?”

“Tentu saja. Coba saja sendiri.” Ahra menyodorkan sebuah apel kepada Siwon.

Siwon mencoba menciumnya. “Tidak ada aroma apapun.”

“Itu karena indra penciumanmu mungkin rusak.” Sahut Ahra membuat ia menerima sebuah jitakan dikepalanya dari Siwon. “Aw ! Sakit tahu.”

“Sembarangan saja kau bicara.” Omel Siwon.

Ahra mendelik kesal kearah Siwon dan mengelus-ngelus kepalanya.

“Ahra, aku lapar. Belikan aku makanan.” Kata Siwon sambil menepuk-nepuk perutnya rata.

“Kau ingin makan apa ?” Tanya Ahra.

“Terserah saja. Aku sudah lapar sekali.”

Mata Ahra kemudian menjelajahi setiap sudut area festival untuk menemukan stan makanan. Ahra menemukan sebuah stan yang menjual hamburger serta kentang.

“Bagaimana kalau hamburger dan kentang saja ?” Tawar Ahra sambil menunjuk kearah stan hamburger yang menggunakan mobil.

“Boleh juga,” Siwon mengeluarkan dompetnya dan memberikan uang kepada Ahra. “Ini, kau beli lah. Aku akan menunggu ditaman.” Siwon menunjuk kearah taman yang ada diujung sana.

Ahra mengangguk lalu pergi meninggalkan Siwon dan membeli makanan. Ia membeli dua potong hamburger ukuran jumbo, kentang goreng serta dua gelas soda. Setelah itu ia pergi menuju taman dan mendapati Siwon sedang terduduk disalah satu bangku yang ada di taman tersebut.

“Lama sekali.” Cibir Siwon ketika Ahra sampai dan duduk disampingnya.

Ahra sama sekali tidak mengubris omelan Siwon. Ia membuka bungkusan hamburger dan memberikannya kepada Siwon. Ahra meminum sodanya dan memakan apel yang tadi ia beli di stan buah-buahan.

“Kau tidak makan ?” Tanya Siwon yang melihat Ahra sedang memakan apel.

“Aku sedang makan.” Jawab Ahra sambil mengunyah apelnya.

“Tapi kau hanya makan apel saja. Makanlah hamburger mu.”

“Iya aku akan memakannya.” Ahra meletakan apelnya dan mulai membukan bungkusan hamburgernya.

Siwon menatap Ahra yang saat ini sedang menggigit hamburgernya. “Apa kau suka apel ?” Tanyanya.

“Tentu saja. Itu adalah salah satu buah kesukaanku. Dan apel selalu mengingatkanku pada seseorang.”

“Seseorang ?”

Ahra mengangguk dan tersenyum. “Dia teman semasa kecilku saat aku tinggal di Tokyo. Aku selalu memanggilnya dengan sebutan Mr. Apple. Karena ia selalu datang saat aku sedih dan memberikan aku sebuah apel. Aku tidak tahu siapa nama asli dari teman semasa kecilku itu. Aku tak pernah menanyakan nama aslinya dan ia juga tidak pernah memberitahu namanya kepadaku. Karena kami tidak pernah saling memperkenalkan diri. Aku selalu memanggilnya dengan sebutan Mr. Apple. Dan dia memanggilku dengan sebutan Miss Sweet. Tapi kemudian ia pergi meninggalkanku. Sampai sekarang aku masih berharap aku bisa bertemu dengannya kembali.” Ahra menatap kearah gelang berbandul apel yang melingkar di pergelangan tangannya.

“Apa gelang itu darinya ?” Tebak Siwon menatap kearah gelang yang dikenakan Ahra.

“Ya, ini darinya. Ini adalah satu-satunya kenang-kenanganan yang kumiliki darinya.”

Siwon terdiam dan menatap gelang itu serta Ahra secara bergantian. Ia meletakan hamburgernya yang tinggal sedikit dan meminum sodanya. “Ayo kita pergi !” Ajak Siwon.

“Hah ? Kita kan baru saja makan.” Protes Ahra.

“Lanjutkan saja sambil jalan. Kita harus mencari cincin pernikahan. Ayo cepat !” Kata Siwon.

Ahra mengerucutkan bibirnya dan berdiri membawa makanannya yang belum habis.


__________


Hari pernikahan Ahra dan Siwon akhirnya tiba. Setiap berita di televisi dan majalah ramai memberitakan tentang pernikahan Ahra dan Siwon yang terkesan mendadak dan tiba-tiba.

Sania, ibu Ahra sibuk mengikat merapihkan rambut Ahra yang kini sudah tertata rapi lengkap dengan sebuah hiasan rambut berbentuk bunga dengan taburan berlian serta mata-mata.

“Kau tampak cantik Ahra.” Puji Sania membuat Ahra tersenyum merona.

“Terima kasih bu.”

“Akhirnya putri Ibu menikah juga. Aku sama sekali tidak tahu bahwa Siwon itu adalah kekasihmu. Kukira ia hanya bos mu saja.”

Ahra tersenyum kecil. “Dia memang bukan kekasihku, Bu.” Katanya dalam hati.

“Oh, ya ampun Ahra. Kau cantik sekali,” puji Nyona Choi yang tiba-tibsa saja masuk kedalam ruang pengantin wanita.

“Terimakasih Nyonya Choi.”

“Aduh, Ahra. Aku ini kan sekarang juga ibumu. Panggil aku ‘Ibu’mulai sekarang. Mengerti ?”

Ahra mengangguk. “Ya, Bu.”

Nyonya Choi tersenyum lalu menatap kearah ibu Ahra. “Nyonya Yagami, seperti upacaranya akan dimulai sekarang. Sebaiknya kita turun sekarang.”

“Baiklah kalau begitu.” Kata Sania lalu membantu Ahra berdiri dan mengangkat gaun pengantin Ahra yang panjang.

Upacara pernikahan dimulai. Tuan Yagami membimbing Ahra putrinya menuju altar pernikahan. Ia memberikan tangan Ahra kepada Siwon yang tersenyum. Hari itu Siwon terlihat sangat tampan dengan tuksedonya. Membuat Ahra tak berani menatapnya.

Setelah mengucapkan janji suci, Siwon membuka cadar yang mentupi wajah Ahra. Ia menatap Ahra dan tersenyum lalu mengecup dahinya. Setelah itu Ahra menatap mata Siwon dan mengingatkan pada seseorang. Yaitu Mr. Apple. Siwon memiliki mata yang sama dengan Mr. Apple.

Upacara pernikahan pun selesai. Dan pesta kebun yang diselenggarakan dirumah keluarga Choi yang luas dan mengundang berbagai tamu kelas atas. Sedaritadi tangan Ahra tidak lepas memeluk tangan Siwon. Karena Siwon menyuruhnya untuk tetap bersikap mesra dihadapan umum. Para wartawan yang datang sibuk mengabadikan moment-moment Ahra dan Siwon bersama dengan kamera mereka. Ahra tersenyum lebar. Tapi didalam hatinya ia merasa begitu kosong.

Siwon memberitahu Ahra bahwa setelah pesta perkawinan mereka selesai, mereka akan langsung pergi ke Paris untuk berbulan madu.

“Jaga dirimu baik-baik, Ahra.” Kata Tuan Yagami sambil memeluk putrinya. Begitu juga dengan Sania saat sedang mengantar Ahra dan Siwon ke bandara.

“Ya, Bu, Ayah.” Sahut Ahra memeluk kedua orang tuanya.

“Siwon, jaga baik-baik Ahra.” Pesan Nyonya Choi kepada putranya.

“Siap bu.” Ucap Siwon sambil mengangkat tangannya dan menunjukan sikap hormat kepada ibunya. Membuat semuanya tertawa.

“Dan ini untukmu.” Nyonya Ch0i menyodorkan sebuah tas kardus kepada Ahra.

“Apa ini, Bu ?” Tanya Ahra.

“Jangan dibuka sekarang jika kau tidak ingin Siwon menertawaimu. Buatlah sebuah kejutan untuknya. Kuharap bisa berguna.” Nyonya Choi mengedipkan sebelah matanya. Dan Ahra sama sekali tidak mengerti apa maksud dari Nyonya Choi.

“Kalau begitu kami berangkat.” Pamit Siwon.

“Hati-hati dijalan.” Ucap Tuan Choi sambil menepuk pundak putranya.

“Cepatlah pulang dan bawakan aku banyak cucu !” Teriak Nyonya Choi ketika Ahra dan Siwon mulai menjauh. Membuat bulu kuduk Ahra meremang saat mendengar kata “cucu”.

Ahra berjalan mengikuti Siwon dan masuk kedalam bagian pemeriksaan. Saat sudah berada dipesawat Ahra sudah sibuk dengan laptopnya dan mengetik.

“Kau sedang apa ?” Tanya Siwon yang begitu penasaran melihat Ahra serius sekali mengetik.

“Membuat sebuah novel.” Jawab Ahra tanpa sedikitpun mengalihkan pandangannya.

Siwon menjulurkan kepalanya dan melihat kearah laptop Ahra. “Ah, kau menulis novel dalam bahasa Indonesia. Untuk apa kau belajar di sastra inggris dan belajar bahasa korea jika kau menulis novel dengan menggunakan bahasa indonesia.”

“Memangnya kenapa ? Itu hakku.”

“Terserah kau saja.” Kata Siwon lalu mulai membaca New York Times News nya.

__________

Setelah menempuh perjalanan berjam-jam. Akhirnya Ahra dan Siwon sampai di Paris. Ahra mengigil ketika keluar dari bandara saat angin musim dingin di kota Paris yang menusuk menerjang tubuhnya.

Ahra dan Siwon pergi menaiki taksi kesebuah hotel mewah yang sudah disiapkan kedua orang tua Siwon untuk berbulan madu. Saat sampai Siwon langsung pergi kemeja resepsionis untuk memastikan reservasi yang dibuat atas nama Tuan dan Nyonya Cho. Ahra tak menyangka kalau Siwon bisa berbahasa Perancis. Dan itu bagus. Karena orang Perancis kurang begitu suka jika ada orang yang berbicara bahasa Inggris pada mereka.

Siwon dan Ahra pergi menuju kamar yang sudah direservasi. Ahra benar-benar terkejut dengan kamar super mewah yang disewakan kedua orang tua Siwon. Kamar itu memiliki sebuah ranjang berukuran king size, home theater, dan pemandangan yang luar biasa indah. Mengarah langsung ke arah menara eiffel.

“Ini benar-benar indah.” Kata Ahra pada dirinya sendiri dan menghampiri kaca pintu kaca yang membatasi balkon dengan ruang kamar.

Siwon berdiri disamping Ahra dan menatap kearah menara eiffel.

“Ini pertama kaliya aku ke city of love Paris. Dan tak kusangka Paris akan semenajubkan ini. Begitu banyak hal romantis yang melekat dikota ini dan menjadi image yang sangat kuat.”

“Kudengar banyak orang yang menemukan pasangan sejati mereka setelah kembali dari Paris.” Ucap Siwon.

“Benarkah ?” Tanya Ahra yang kini menatap Siwon.

“Tentu saja. Dan mitosnya, jika kau berciuman dengan seseorang didepan menara eiffel. Orang itu akan menjadi pendamping hidupmu selamanya.”

“Wow ! Romantis sekali. Tapi aku baru dengar tentang hal itu. Darimana kau tahu ? Apakah itu sudah terbukti ?”

“Banyak teman dan kerabatku yang pergi ke Paris dan membuktikan hal itu. Apa kau ingin mencobanya ?” Tanya Siwon dengan senyum nakal menghias wajahnya.

Ahra langsung memasang ekspresi wajah kejamnya. “Jangan harap kau bisa melakukan hal itu kepadaku.” Kecamnya lalu duduk ditempat tidur dan membuka tas kerdus yang tadi diberikan Nyonya Choi.

Ahra mengeluarkan sebuah kotak yang ada didalam tas kerdus itu. Setelah itu ia membuka kotaknya dan mengangkat sebuah benda yang kelihatannya seperti sebuah gaun. Kemudian Ahra terbelalak ketika menyadari gaun macam apa itu.

“Oh, astaga !” Pekik Ahra membuat Siwon berpaling dari pemandangan menara eiffel dan menatapnya.

Ahra masih menatap gaun tidur berwarna hitam itu. Ia benar-benar terkejut.

“Apa kau berniat akan mengenakannya untuk menggodaku ?” Siwon tiba-tiba saja meluncur ketempat tidur dan bebaring dengan satu tangan menahan kepalanya.

Ahra cepat-cepat memasukan gaun itu kembali kedalam kotak. “Cih, memangnya aku ini wanita macam apa. Menggodamu ?”

“Kau kan istriku. Jadi wajar jika seorang istri menggoda suaminya.”

“Aku memang istrimu yang sah, tapi bukan berarti aku harus menjalani kewajibanku layaknya seorang istri yang sesungguhnya. Jangan harap Choi Siwon !”

Siwon tertawa. “Hei, Ahra. Jangan marah begitu. Aku hanya bercanda. Cepatlah mandi setelah itu istirahat. Kau pasti lelah. Oke ?”

Ahra hanya mengangguk dan menyimpan gaun pemberian Nyonya Cho.

Setelah mandi Ahra tidak melihat Siwon dikamar. Mungkin ia pergi kesuatu tempat. Tapi satu jam berlalu dan Siwon tak kunjung kembali. Akhirnya Ahra memutuskan untuk menelpon Siwon.

“Siwon, dimana kau ?” Tanya Ahra lansung ketika Siwon mengangkat teleponnya.

“Aku sedang dibawah. Apa kau sudah mandi ?” Tanyanya.

“Ya, aku sudah selesai. Tapi apa yang sedang kau lakukan ?”

“Aku takut kau merasa tidak nyaman jika aku berada didalam kamar saat kau mandi. Jadi aku keluar sebentar.”

“Ah, begitu. Yasudah kalau begitu.” Ahra mematikan ponselnya lalu berbaring ditempat tidur berukuranking size itu. Lalu tertidur.


__________


Keesokan paginya Ahra terbangun dan mendapati Siwon masih tertidur di sofa yang ada didekat tempat tidur. Tubuhnya meringkuk dan wajahnya tampak lucu. Ahra bangkit dari tempat tidur dan pergi mandi. Setelah itu ia membangunkan Siwon.

“Siwon, bangunlah. Ini sudah pagi.” Ucap Ahra membangunkan Siwon.

Siwon menggeliat dan merentangkan tubuhnya. Perlahan ia membuka matanya. Ia terlihat lelah sekali. Membuat Ahra merasa bersalah karena membiarkannya tidur di sofa.

“Nanti malam biar aku yang tidur disofa. Kau tidurlah di tempat tidur.” Kata Ahra.

“Mana mungkin aku membiarkanmu tidur di sofa. Itu sangat tidak beprikemanusiaan.” Kata-kata Siwon membuat Ahra tertawa kecil. Ternyata lelaki yang dianggapnya menyebalkan selama ini memiliki rasa hormat dan menghargai yang cukup tinggi terhadap wanita.

“Terima kasih Siwon. Tak kusangka kau adalah orang yang baik.”

Siwon tersenyum miring. “Kau baru menyadarinya ya ? Dasar bodoh. Sudah aku mau mandi dulu.”

“Haruskah aku meninggalkan ruangan supaya kau merasa nyaman ?” Tanya Ahra.

“Tidak perlu. Tetaplah disini. Aku tidak apa-apa.” Katanya lalu masuk kekamar mandi.

Selama Siwon mandi Ahra menyibukan dirinya dengan kembali menulis novelnya di laptop. Ahra berhenti mengetik. Pikirannya mengelana jauh ke jaman dimana ia dan Mr. Apple bertemu. Ahra tersenyum ketika mengingat masa-masa itu. Dan ia sangat merindukan Mr. Apple.

Siwon keluar dari kamar mandi dan itu membuat Ahra sedikit menahan napas karena Siwon hanya mengenakan jeans hitam panjang dan bertelanjang dada memperlihat tubuhnya yang sixpack. Rambutnya basah dan terlihat sangat acak-acakan. Siwon memergoki Ahra sedang menatap dirinya. Lalu ia tersenyum dan berjalan mendekati Ahra yang langsung berusaha mengalihkan perhatiannya ke laptop.

Ahra berusaha mengabaikan Siwon yang duduk disamping tempat tidur dan menatap kearah layar laptop. Ahra tidak bisa mengetik dengan benar. Sedari tadi ia terus-menerus menekan tombol backspace untuk menghapus kata-kata yang salah.

“Apa kau gugup melihatku seperti ini ?” Tanya Siwon menggoda.

Ahra hanya diam dan memfokuskan tatapannya pada layar laptop. Tapi kemudian Siwon menutup laptop Ahra dan membuat Ahra memalingkan wajahnya kearah Siwon. Wajah mereka berdekatan. Bahkan hidung Siwon dan Ahra kini bersentuhan.

“Siwon, hentikan.” Tahan Ahra sambil menahan Siwon dengan memegang dadanya yang telanjang.

“Kenapa ? Kita kan suami istri.”

Ahra bergidik ngeri. “HEI CHOI SIWON !!!! AKU SEDANG TIDAK INGIN BERCANDA TAHU !!!” Teriak Ahra.

“Aku sedang tidak bercanda, sayang.” Kata Siwon membelai pipi Ahra.

Ahra bergeser menjahui Siwon. Ia merasa takut. Matanya berkaca-kaca. Ia terjatuh dari tempat tidur dan saat itu juga ia menangis. “Kumohon jangan lakukan itu padaku.” Isak Ahra.

Siwon terkejut bahwa Ahra akan menangis atas perlakuannya. “Ahra, kau menangis ?” Tanya Siwon khawatir.

“Kumohon, jangan lakukan itu padaku Siwon. Kumohon...” pinta Ahra dengan nada bergetar.

Siwon terlihat panik. Ia tak bermaksud melakukan hal itu kepada Ahra. Ia hanya bercanda dan menggunakan kemampuan aktingnya untuk menggoda Ahra. Tapi tak disangka bahwa aktingnya itu terlalu meyakinkan sehingga membuat Ahra menangis.

“Ahra maafkan aku. Aku tidak akan melakukan hal itu padamu. Aku hanya bercanda, sungguh.” Kata Siwon.

“Kau sungguh keterlaluan, Siwon. Aku benci padamu.”

“Maafkan aku Ahra.”

Ahra mengusap air matanya. Matanya terlihat merah dan bengkak. Siwon tak menyangka bahwa Ahra akan setakut itu jika ia melakukannya.

__________


Sudah hampir empat jam Ahra diam membisu. Ia duduk diatas sofa sambil memeluk lututnya dan menatap kearah gelang berbandul apel yang melingkar ditangannya. Siwon menatap Ahra khawatir. Ia benar-benar merasa bersalah dengan apa yang ia perbuat.

Ketika malam datang Ahra belum juga membuka mulutnya. Ia masih tetap berada diatas di sofa dan berbaring meringkuk. Sampai akhirnya ia tertidur. Siwon yang melihat Ahra tertidur langsung menggendongnya dan memindahkannya keatas tempat tidur. Tapi saat Siwon meletakan Ahra digendongannya Ahra terbangun.

“Siwon,” ucap Ahra. “apa kau menginginkannya ?”

“Apa maksudmu ?” Tanya Siwon tak mengerti.

“Melakukan hal itu.”

Siwon terdiam dan menatap Ahra yang saat ini masih digendongnya.

“Siwon, apa kau mencintaiku ?” Tanya Ahra lagi.

“Kau ini bicara apa Ahra ?”

“Jawab saja pertanyaanku.”

Siwon masih terus menatap Ahra. “Apa kau masih ingat tentang Mr. Apple mu ?”

Alis Ahra bertaut. “Maksudmu ?” Tanya Ahra dan saat itu juga Siwon menurunkan Ahra dari gendongannya.

“Dari awal aku bertemu denganmu, aku merasa bahwa aku mengenalmu. Kau mengingatkanku pada seseorang teman masa kecilku waktu aku tinggal di Tokyo untuk beberapa bulan. Dan ia bernama Miss Sweet,” Siwon terdiam sesaat. “Dan ternyata kau adalah Miss Sweet itu.”

Mata Ahra menatap Siwon tak percaya. “Jadi kau...”

“Itulah sebabnya aku menolak untuk menikahi gadis pilihan ibuku. Bukan karena gadis itu seorang penyuka sesama jenis atau apa. Itu hanya alasanku saja agar kau percaya. Aku mencintaimu Ahra, aku mencintaimu sejak kita masih sama-sama berada di Tokyo. Kau tahu, sejak aku meninggalkanmu aku tidak bisa berhenti memikirkanmu. Bertahun-tahun aku menunggu dan berharap bahwa aku bisa bertemu dengan Miss Sweet ku lagi. Dan harapanku terkabul. Aku bertemu denganmu lagi.”

Air mata Ahra menumpuk dipelupuk matanya. Ia tak percaya bahwa ia kembali bertemu dengan Mr. Apple nya. Mr. Apple yang selalu ia impi-impikan akan menjadi pendamping hidupnya nanti.

“Apa kau sudah mengetahui sejak lama bahwa aku adalah Miss Sweet ?” Tanya Ahra.

“Semenjak kita bertemu. Dan aku melihat gelang ini. Aku yakin hanya ada satu didunia gelang yang kau kenakan. Karena aku membuatnya sendiri. Selama ini aku berpura-pura tidak tahu bahwa kau adalah Miss Sweet.”

Air mata Ahra jatuh. Ia memukul-mukul dada Siwon. “Kau jahat Siwon. Kau jahat.” Katanya sambil terisak.

Siwon memegang kedua tangan Ahra dan membawa Ahra kepelukannya. “Maafkan aku Ahra.”

Ahra masih terisak. Ia lalu menarik dirinya dan menatap wajah Siwon. “Aku sudah menduga bahwa ini adalah mata yang dimiliki Mr. Apple ku.” Kata Ahra lalu menyentuh pipi Siwon.

Siwon tersenyum dan membelai pipi Ahra kemudian mengecup bibir Ahra dengan lembut dan melepaskannya. “Je t’aime.” Ucapnya dalam bahasa Perancis yang artinya adalah ‘aku cinta kamu’

“J’ai aussi. (aku juga)” Balas Ahra tak mau kalah menunjukan kemampuan berbahasa Perancisnya yang sangat-sangat minim. Lalu mencium bibir Siwon dan membuatnya tampak terkejut.

Siwon hanya tersenyum dan membalas ciuman Ahra.

__________


Sudah empat hari Ahra dan Siwon berada di Paris. Ini adalah malam terakhir mereka di Paris.

Ahra berbaring telungkup sambil terus mengetik di laptopnya. Sementara Siwon sedari tadi hanya menatap wajah istrinya sambil tersenyum-senyum.

“Honey, kau belum mandi ya ?” Tanya Siwon.

Ahra hanya menggeleng dan terus mengetik.

“Cepat mandilah. Setelah itu istirahat.”

“Tunggu sebentar. Aku sedang menuliskan bagian serunya.”

Siwon merangkak dan menutup laptop Ahra lalu mendaratkan ciuman dipipinya. “Cepat mandi. Kau harus istirahat.”

Ahra mendengus. “Baiklah.” Katanya lalu bangkit dari tempat tidur.

Ahra membuka lemari dan menemukan sebuah tas kerdus yang diberikan Nyonya Choi. Ahra mengambil tas itu dan membawanya kedalam kamar mandi. Setelah selesai membersihkan dirinya, Ahra mengambil gaun tidur itu dan bertanya pada dirinya sendiri, apa ia yakin akan memakai gaun itu dihadapan Siwon ? Tapi rasanya ia tidak memiliki cukup nyali untuk megenakan gaun itu. Akhirnya Ahra hanya mengenakan piyama bermotif teddy bearnya dan menyimpan gaun itu.

Ahra keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya yang masih basah lalu duduk dipinggir tempat tidur.

“Kenapa ?” Tanya Ahra tiba-tiba ketika melihat Siwon yang sedari tadi menatapnya.

“Aku kecewa padamu, honey.” Ucap Siwon.

“Kecewa kenapa ?”

Siwon menghela napas. “Kau tidak mengenakannya.”

“Mengenakan apa ?” Ahra bingung dengan perkataan Siwon.

“Gaun yang diberikan oleh ibuku.” Tutur Siwon.

Pipi Ahra memerah. “Aku tidak mau mengenakannya. Aku malu.”

“Malu ? Pada siapa ? Padaku ? Hei, aku ini suamimu Ahra.”

“Tapi tetap saja aku merasa malu.”

Siwon tersenyum kecil. "Baiklah kau tidak mau mengenakannya. Tapi aku ingin mencoba sesuatu yang belum sama sekali itu lakukan. Dan aku ingin mencobanya."

Ahra membulatkan matanya. Ia mengerti apa maksud Siwon. “Oh, astaga. Siwon, awas kau berani mendekatiku !” Teriak Ahra lalu bersiap kabur.

Siwon tersenyum nakal dan mengejar Ahra yang kini sudah berlarian keseluruh isi kamar. Namun Siwon dapat mendapatkan Ahra dengan mudah. Ia menyergap Ahra dan langsung menggendongnya ketempat tidur.

Setelah itu mungkin kalian para readers sudah mengetahui apa yang selanjutnya terjadi. Dan aku tidak perlu menjelaskan detailnya. Hehe..


__________

Dua tahun kemudian....



“...Lalu Mr. Apple bertanya pada Miss Sweet ‘maukah kau hidup bersamaku selamanya dikebun apelku Miss Sweet ?’ Tanya Mr. Apple. Tanpa ragu Miss Sweet menjawab ‘Ya, aku mau, Mr. Apple.’ Mr. Apple meraih tangan munngil Miss Sweet. Mereka berdua berjalan berdampingan menuju sebuah kebun apel yang sangat luas. Dimana mereka akan hidup bahagia disana, selamanya.”

Ahra menutup ceritanya dan saat itu juga ia mendengar suara tepuk tangan dari para anak-anak panti asuhan yang sedari tadi mendengarkan ia sedang bercerita. Ahra tersenyum mengedarkan tatapannya keseliling ruangan. Matanya kini tertuju pada Siwon yang ikut medengarkan ceritanya dibelakang. Siwon tersenyum kearahnya.

Ahra mengelus-ngelus perutnya yang membuncit karena mengandung seorang janin hasil dari buah cintanya dengan Siwon. Usia kandungannya kini sudah mencapai sembilan bulan dan tinggal menghitung hari sampai hari itu datang dimana bayi yang ia kandung akan lahir kedunia.

Hari ini Ahra menghadiri acara amal yang dibuat oleh penerbit di panti asuhan dan membacakan cerita singkat dari sebuah novel anak-anak yang ia buat berjudul “Apple Sweet” dan baru saja terbit beberapa bulan yang lalu. Dan seluruh hasil penjualan dari novel anak-anak “Apple Sweet” ini ia sumbangkan dalam acara amal ini.

Ahra berhasil menyelesaikan kuliahnya dan menjadi seorang penulis. Dalam dua tahun ia sudah menghasilkan tiga novel. Apple Sweet sebenarnya adalah novel pertama Ahra, tapi ia baru menerbitkannya beberapa bulan yang lalu. Sementara dua novel yang lainnya berjudul “Sweet Memories In Paris” dan “My Lovely Mr. Shincan” terbit diawal dan akhir tahun kemarin.

Nama Ahrania Cho sebagai seorang penulis terkenal di Korea maupun di Indonesia. Bahkan seluruah asia. Karya-karyanya yang ia tulis selalu mendapat pujian dan membuatnya dinobatkan sebagai penulis muda berbakat versi sebuah majalah terkenal di Korea.

“Nyonya Choi, apa benar cerita anda yang berjudul ‘Apple Sweet’ terinspirasi dari kisah masa kecil anda ?” Tanya salah seorang wartawan yang hadir dalam acara amal tersebut.

“Ya, itu benar.” Kata Ahra mengiyakan.

“Lalu apakan tokoh Miss Sweet dalam cerita tersebut adalah anda ? Lalu siapakah Mr. Apple itu ?”

Ahra terdiam sesaat dan menatap Siwon yang berdiri disudut belakang yang sedang memperhatikannya. “Ya, Miss Sweet adalah aku. Dan Mr. Apple,” Ahra menatap kearah Siwon sekali lagi yang tersenyum. “Mr. Apple adalah seseorang yang selamanya selalu menjadi sahabat kecilku. Cinta pertamaku, dan orang yang kucintai.” Ucap Ahra membuat Siwon tersenyum lebar lalu menghampirinya.

Siwon menatap Ahra dengan lembut dan mencium pipi istrinya bangga didepan seluruh anak panti asuhan dan hadirin yang menghadiri acara amal tersebut.

Setelah acara selesai Ahra dan Siwon berniat kembali pulang kerumah. Siwon membantu Ahra yang kesulitan berjalan karena kehamilannya. Tiba-tiba Ahra berteriak.

“Aaaaaa !!!!” Teriak Ahra sambil memegang perutnya.

“Ahra, kau kenapa ?” Tanya Siwon panik.

“Perutku, aduh perutku. Kurasa bayinya akan lahir.”

“Apa ? Sekarang ?”

Ahra hanya mengangguk sambil menahan rasa sakit yang menyerangnya.

“Aduh bagaimana ini Ahra ? Apa yang harus aku lakukan ?” Pertanyaan Siwon benar-benar membuat Ahra emosi. Bagaimana bisa seorang lelaki yang menjadi calon Ayah tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika istrinya mengalami kontraksi.

“BAWA AKU KERUMAH SAKIT BODOH !!!” Teriak Ahra.

Siwon cepat-cepat membawa Ahra masuk kedalam mobil lalu mengendarainya cepat-cepat menuju rumah sakit. Sesampainya disana beberapa perawat langsung menolong Siwon dan membawa Ahra keruang bersalin.

Setelah Ahra masuk keruang bersalin, ia cepat-cepat menelpon kedua orang tuanya dan orang tua Ahra.

“Apa ?! Ahra melahirkan ?!” Pekik Nyonya Choi disebrang telepon.

“Ya, Bu. Sebaiknya kau cepat telepon kedua orang tua Ahra di Jakarta.”

“Baiklah Siwon. Kalau begitu ibu akan segera menelpon orang tua Ahra dan pergi kerumah sakit.”

“Ya, terima kasih bu.” Siwon menutup teleponnya.

Siwon terduduk lemas diatas kursi ruang tunggu menunggu kelahiran atas bayinya. Tak lama kemudian kedua orang tuanya datang.

“Siwon, bagaimana keadaan Ahra ?” Tanya Tuan Choi.

“Dia masih didalam, Ayah. Apa kalian sudah menghubungi kedua orang tua Ahra ?”

“Ya, mereka akan tiba malam ini di Seoul. Aku memesankan mereka tiket pesawat jam lima nanti.” Jelas Nyonya Choi.

Tak lama kemudian seorang dokter keluar dari ruang bersalin. “Apa kalian keluarga dari Ahrania Choi ?”

“Ya, saya suaminya.” Sahut Siwon. Jantungnya berdegup dengan kencang.

“Selamat anak-anak dan istri anda lahir dengan selamat Tuan Choi.” Kata Dokter itu melegakan hati Siwon.

“Ah, syukurlah.” Ucap Nyonya Choi.

“Benarkah ? Ah, syukurlah,” ucap Siwon lega. “Tapi, jenis kelamin bayi kami laki-laki atau perempuan ? Selama proses kehamilan Ahra, kami sama sekali tidak mengetahui apa jenis kelamin calon bayi kami.”

Dokter itu tertawa dan menepuk bahu Siwon. “Sepertinya kau mendapatkan keduanya Tuan Choi. Selama ini dokter yang menangani Ahra salah. Ternyata ada lebih dari satu janin yang tumbuh dirahim istri anda.”

“Maksud anda ada dua janin ?”

Dokter itu mengangguk. “Ya, istri anda melahirkan anak kembar laki-laki dan perempuan.”

Siwon tersenyum lebar. Ia tak percaya. “Benarkah ? Aku ingin bertemu dengan istri dan bayi-bayiku. Apakah boleh ?” Tanya Siwon bersemangat ingin menemui Ahra dan bayi-bayinya.

“Tentu saja. Silahkan.”

“Terima kasih, Dok.” Ucap Siwon lalu cepat-cepat berjalan dan masuk kedalam ruang bersalin.

Disana Siwon melihat Ahra terbaring lemah. Ia sibuk menatap kearah dua makhluk kecil yang kini sedang tertidur disampingnya.

“Ahra,” ucap Siwon membuat Ahra mengalihkan pandangannya kearah Siwon.

Mata Ahra berlinang air mata. Ia merasa senang karena bisa melahirkan bayi-bayi ini dengan selamat.

Siwon mengecup kepala Ahra dengan lembut. Ia bangga benar-benar bangga terhadap istinya.

“Bayi yang cantik dan tampan bukan ?” Tanya Ahra kepada Siwon.

“Ya, mereka tampan sepertiku dan cantik sepertimu,” ucap Siwon membuat pipi Ahra memerah. “Kita harus memberi mereka nama.”

“Tenang saja, aku sudah menyiapkan nama untuk mereka.” Kata Ahra.

“Benarkah ?” Tanya Siwon.

Ahra mengangguk. “Apple, dan Sweet.” Ucap Ahra tersenyum.

Siwon mengecup kepala Ahra sekali lagi. “Aku suka sekali dengan nama itu,” kata Siwon. “Hallo, Apple. Hallo Sweet.” Katanya sambil mengelus-ngelus pipi kedua bayinya.

“Siwon, terima kasih.” Ucap Ahra.

“Untuk ?”

“Karena kau telah mewujudkan impianku.”

“Impian apa ?” Tanya Siwon sambil terus mengelus-ngelus pipi bayi-bayinya dengan jarinya.

“Menikah dengan Mr. Apple.” Tutur Ahra membuat Siwon tertawa kecil.

“Aku mencintaimu Ahra.” Siwon mengecup tangan Ahra.

“Aku juga.” Sahut Ahra.

Dan inilah akhir dari kisah si Mr. Apple dan Miss Sweet. Seperti yang Ahra tulis dalam ceritanya, Mr. Apple dan Miss Sweet hidup bahagia selamanya, begitu juga dengan Ahra dan Siwon. Yang merupakan tokoh nyata dari Mr. Apple dan Miss Sweet.



END...