Sunday, March 6, 2011

Between Love and Seks

Pernah gak sih kalian mengalami atau paling tidak melihat situasi dimana sepasang kekasih bertengkar dan putus hanya karena mereka menolak untuk berhubungan fisik atau seks ? Well, kalau aku sudah pernah—ditelevisi tentunya, hehehe (abaikan). Dan aku bersyukur karena belum pernah mengalami hal itu (secara pacar gak ada, dan meskipun punya jangan sampai melakukan hal yang diluar kewajaran).

Banyak sekali pasangan remaja sekarang yang menyimbolkan bahwa ciuman atau hal lain yang bersangkutan dengan hubungan fisik atau seks itu adalah wajar. Meskipun begitu banyak juga bahwa ciuman atau hal lain yang bersangkutan dengan hubungan fisik merupakan hal yang tabu dan masih sulit diterima. Walaupun tak jarang pasangan jaman sekarang sudah pernah melakukan hal tersebut tanpa malu-malu dan jika ditanyakan alasannya, tak banyak dari mereka yang menjawab bahwa mereka mau melakukannya karena saling suka sama suka, cinta, bahkan ada yang menjawab mereka hanya ingin cari pengalaman (WHAT ???? Jawaban macam apa itu ???)

Masa-masa remaja adalah masa dimana kita mencoba sesuatu yang baru. Banyak remaja seperti aku tentunya, yang suka bereksperimen untuk mengekspresikan diri mereka. Kalau aku sendiri sih, lebih suka mengekspresikan diriku dengan tulisan. Meskipun aku termaksud pembicara yang baik (jika terpaksa), tapi aku adalah orang yang sangat pemalu. Jadi, aku lebih suka mengapresiasikan sesuatu dan semua unek-unek dalam kepalaku lewat tulisan. Ada juga remaja yang mengekspresikan diri mereka melalu fashion, musik, dance dan lain-lain. Pokoknya, masa remaja adalah masa dimana kita mencari pengetahuan dan pengalaman yang sebanyak-banyakknya. Sebab, disaat remaja kita masih memiliki tubuh yang sehat dan kuat untuk melakukan sesuatu hal yang baru. Tapi tentu saja, hal-hal baru yang positif dan bukan negatif.

Mengenai masalah pacaran, setiap remaja pasti ingin mempunyai seorang pacar (bagaimana denganku ? Kalau untuk sekarang aku akan mengatakan “TIDAK”). Pacaran dianggap sebagai sebuah trend bagi mereka dan merupakan tuntutan (emang iya, ya ? ). Banyak remaja yang suka berganti-ganti pacar untuk mencari pengalaman (dan aku bingung). Dan banyak juga remaja yang melakukan suatu hal yang menurutku agak—ya begitulah (sulit untuk menjelaskan) untuk mencari pengalaman dalam berpacaran. Tak lain adalah berhubungan seks. Sebagai contoh yang paling kecil dan mungkin sudah pernah dialami oleh sebagian besar (aku tidak tahu berapa banyak, itu hanya perkiraan) para remaja di dunia, yaitu kissing.

Well, kissing atau ciuman bagi remaja sekarang sudah dianggap biasa. Tapi itu tergantung dari masing-masing individu. Seperti yang kukatakan, banyak remaja yang melakukan hal tersebut untuk mencari pengalaman dimasa remaja mereka dan tak hanya itu, banyak alasan lain mengapa mereka ingin melakukan hal itu.

Nah, dalam kasus ini ada sedikit yang membuatku tertarik sekaligus kesal. Gimana sikap kalian jika kalian memilki seorang pacar dan pacar kalian memaksa kalian untuk mencium atau berhubungan fisik dengan mereka ? Jawabannya pasti beragam. Ada yang menerima dan ada juga menolak (aku setuju yang menolak). Tak banyak dari remaja yang menolak untuk melakukannya pada akhirnya bertengkar dengan pacarnya dikarenakan sang cowok marah karena si cewek atau sebaliknya tidak mau menuruti kemauannya.

Bagi kalian yang pernah mengalami hal tersebut, itu adalah sebuah pelajaran dan peringatan bagi kita bahwa pasangan yang mendampingi kita bukanlah orang yang tepat dan baik untuk kita. Apabila pacar kita memutuskan kita hanya karena kita menolak untuk berhubungan fisik dengan mereka, kita tidak usah sedih dan kecewa. Meskipun aku yakin yang namanya patah hati putus sama pacar pasti akan menghampiri kita. Tapi lihat sisi baiknya. Dengan kejadian tersebut, kita tahu bahwa dia bukanlah yang terbaik. Dan konyol rasanya jika kita tiba-tiba mau menuruti kemauan pacar kita itu, padahal itu bertentangan dengan hati nurani kita—mau berhubungan fisik dengan pacar kita agar pacar kita tidak memutuskan kita. Never do this, guys ! That is stupid, you know !

Jika suatu saat dimana pacar kita tiba-tiba mengajak atau bahkan melakukannya secara mendadak lalu kita menampar atau menyakitinya karena perlakukan tidak sopan yang tidak kita senangi, dan jika pacar kita marah itu berarti kalian harus siap-siap mutusin pacar kalian. Why ? Memangnya kalian mau diperlakukan seperti itu dengan pacar kalian ? Tidak, kan. Kecuali jika pacar kalian meminta maaf dan mengaku menyesal telah melakukan hal itu kepada kalian, lalu berjanji tidak akan melakukannya lagi. Tapi bukan asal janji, si pacar harus benar-benar menepati janjinya dan tidak akan melakukannya lagi. Boleh lah kalian menerima pacar kalian lagi.

Tahu gak ? Sesungguhnya jika pacar kita benar-benar sayang dan cinta sama kita, pacar kita tidak akan pernah memaksa kita untuk berhubungan fisik dengan mereka. Dan seandainya jika pacar kita sudah terlanjur mencium kita tanpa seizin kita lalu kita menamparnya, pacar tidak akan marah dan malah meminta maaf karena perlakuannya yang tidak sopan terhadap kita. Itu kalau pacar kita memang tulus, sayang, dan cinta sama kita bukan karena apapun. Entah itu dari fisik atau lainnya. Melainkan dari hati. Jika pacar kita benar-benar sayang sama kita, dia akan menunggu sampai kita siap. Tentu saja, siap dalam arti kata dimana kita boleh melakukan hal tersebut (pasnya jika sudah menikah).

Dan sekarang ini dikhususkan bagi para cowok yang biasanya menjadi biang keladi dan pelopor terdorongnya seseorang melakukan hubungan fisik. Karena menurut survey (ini menurut yang dibahas di Oprah), kebanyakan orang mau melakukan hubungan fisik itu disebabkan karena dorongan dari cowoknya. Disini aku tidak mau menyalahkan cowok. Karena aku yakin masih banyak cowok di dunia ini yang tulus (dan aku berharap aku bisa menemukan sosok cowok yang benar-benar tulus dan sayang sama aku bukan karena apapun. Tentu saja, menerimaku apa adanya *curcol nih, curhat colongan. Hehehe...*). So, bagi para cowok-cowok dimanapun kalian berada, jika kalian pernah melakukan hal yang membuat pacar kalian tidak suka karena sikap ketidak sopanan kalian, akan lebih baik jika kalian meminta maaf. Walaupun kalian sudah putus, itu akan lebih baik karena kalian akan mempunyai hubungan baik dengan mantan kalian dan tidak memutus tali silahturahmi. Hal ini juga berlaku juga buat para cewek dimanapun kalian berada. Aku yakin ada beberapa cewek dan tidak hanya cowok yang pernah melakukan kesalahan seperti yang kutulis diatas. Dan bagi kalian, cewek atau cowok yang menerima permohonan maaf, maafkanlah. Kita sebagai manusia harus saling memaafkan meskipun sulit. Betul ???

Sesungguhnya pacaran sehat itu lebih menyenangkan dan lebih fun. Pacaran sehat dan sewajarnya akan menghindari kita dari hal-hal yang tidak diinginkan. So, pacaran sah-sah saja, jika masih diatas kewajaran. Oke....

1 comment:

  1. Bener banget tuh. Kalau misalnya cowok itu benar-benar cinta sama kita, dia gak bakal marah dan nuntut apapun sama kita.

    ReplyDelete